Di sisi lain, keluarga Anastasia yang sejati menjaga jarak mereka. Neneknya tidak pernah bertemu dengannya atau secara publik berkomentar mengenai kontroversi tersebut. Masalah bertambah panas ketika keluarga kerajaan yang meninggal memperjuangkan klaim hukumnya atas keluarga Romanov di pengadilan. Gleb Botkin menyewa jaksa Edward Fallows untuk membuktikan bahwa Anderson adalah Grand Duchess Anastasia, memulai kasus hukum terpanjang dalam sejarah Jerman.
Titik balik dari kisah identitas kerajaan ini datang dengan bukti yang sama sekali tidak disukai Anderson. Pada 1927, sebuah surat kabar Berlin telah menjalankan sebuah laporan investigasi bahwa nama asli Anna Anderson adalah Franziska Schanzkowska dan ia diketahui sebagai seorang pekerja pabrik Polandia.
Menurut laporan ini, Schanzkowska terluka dalam ledakan pabrik, setelah itu ia dinyatakan hilang. Garis waktu insiden ini bertepatan dengan kedatangan Anderson di Berlin, dan ditambah saudara laki-laki Schanzkowska, Felix, mengklaim bahwa Anderson adalah saudara perempuannya. Anderson menolak semua klaim ini, dengan tenang mengulangi bahwa dia adalah Anastasia Romanov.

Franziska Schanzkowska dalam majalah Jerman. (Foto: The Vintage News)
Anna Anderson pindah ke Amerika Serikat, dan menikah. Ia menjalani sisa hidupnya di sana sampai 1984, sampai akhirnya meninggal karena pneumonia. Tujuh tahun kemudian, di sebuah hutan dekat Ekaterinburg, 5 mayat keluarga Romanov ditemukan. Sesaat, nampaknya rumor bahwa Anastasia memang benar. Bagaimana pun, tubuh Alexei muda dan Anastasia telah hilang.
Tapi dua mayat lainnya ditemukan di hutan beberapa hari kemudian. Dan para peneliti percaya bahwa ini adalah tubuh dua anak bungsu Romanov. Berkat teknologi baru, kasus itu terselesaikan dengan tes DNA. Dengan menggunakan sampel kecil usus Anderson yang dikeluarkan selama operasi sebelumnya dan disimpan di rumah sakit Virginia selama bertahun-tahun, para ilmuwan menyimpulkan bahwa darah Anderson tidak sesuai dengan Romanovs.
Kabarnya DNA Pangeran Philip, suami dari Ratu Elizabeth, disumbangkan untuk tes Romanov, karena ibunya berhubungan erat dengan Tsarina Alexandra atau ibu dari Anastasia. DNA itu cocok dengan identitas Franziska Schanzkowska.
(Rufki Ade Vinanda)