Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cegah Serangan Teror New York Berulang, Trump Janji Mengetatkan Pemeriksaan

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Rabu, 01 November 2017 |09:50 WIB
Cegah Serangan Teror New York Berulang, Trump Janji Mengetatkan Pemeriksaan
Truk pikap putih yang digunakan pelaku untuk melancarkan serangan teror di New York, Amerika Serikat (Foto: Andrew Kelly/Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Warga New York, Amerika Serikat (AS), berduka atas serangan teror yang terjadi pada Selasa 31 Oktober sore waktu setempat. Seorang pria berusia 29 tahun yang mengemudikan truk pikap putih dengan kecepatan tinggi menabrak para pejalan kaki serta pengendara sepeda di sepanjang Sungai Hudson.

BACA JUGA: Tewaskan Sedikitnya 8 Orang, Wali Kota Sebut Serangan Truk di New York sebagai Aksi Teror

BACA JUGA: Aksi Teror di New York, Tidak Ada WNI yang Dilaporkan Menjadi Korban


New York Diguncang Serangan Teror, 8 Orang Tewas

Polisi New York mengetatkan penjagaan pascatruk menabrak kerumunan orang di sepanjang sungai Manhattan. Delapan orang meninggal dunia dalam insiden ini. (Foto: Reuters)

Serangan teror tersebut menewaskan sedikitnya delapan orang. Pelaku diidentifikasi sebagai seorang pria asal Uzbekistan. Melihat fakta tersebut, Presiden AS Donald Trump meminta agar Kementerian Keamanan Dalam Negeri untuk mengetatkan pemeriksaan.

“Saya baru saja meminta Kementerian Keamanan Dalam Negeri untuk meningkatkan Program Pemeriksaan Ekstrem. Bersikap tidak rasis sebenarnya baik-baik saja, tetapi tidak untuk yang satu ini!” cuit Presiden Donald Trump lewat akun Twitter, mengutip dari Telegraph, Rabu (1/11/2017).

Pria asal New York itu sebelumnya menyebut pelaku penyerangan sebagai orang yang sakit dan gila. Trump menambahkan, AS tidak boleh membiarkan ISIS kembali, atau masuk, ke dalam wilayahnya setelah mengalami kekalahan telak di Timur Tengah dan beberapa negara lainnya.

BACA JUGA: Presiden Donald Trump Sampaikan Belasungkawa atas Serangan Teror Truk di New York

Peelaku diidentifikasi bernama Sayfullo Saipov. Ia bukan warga New York, tetapi diketahui tinggal di Tampa, Florida. Ia menyewa satu unit truk tersebut untuk menjalankan aksinya. Catatan publik mengungkap bahwa Sayfullo datang ke Negeri Paman Sam pada 2010.

 Penjagaan Ketat Pasca Serangan Teror di New York

Polisi New York mengetatkan penjagaan pascatruk menabrak kerumunan orang di sepanjang sungai Manhattan. Delapan orang meninggal dunia dalam insiden ini. (Foto: Reuters)


Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengecam serangan tersebut sebagai sebuah aksi pengecut dan menegaskan bahwa warganya tak akan pernah takut pada terorisme. Sementara Gubernur New York, Andrew Cuomo, yakin bahwa pelaku beraksi sendirian atau lone wolf.

BACA JUGA: Terungkap! Media AS Identifikasi Pria Keturunan Uzbekistan sebagai Pelaku Teror Truk di New York

Modus serangan teror dengan menggunakan kendaraan bermotor beberapa kali dilancarkan di Eropa. Kota Nice, Prancis; Barcelona, Spanyol; Berlin, Jerman; Stockholm, Swedia; dan London, Inggris, sepanjang satu tahun terakhir menjadi saksi bisu serangan teror tersebut.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement