NEW YORK - Lebih dari 800 ribu pengungsi Rohingya Myanmar diduga hidup dalam situasi yang "sangat akut", kata Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi. Laporan Grandi disampaikan ke Dewan Keamanan PBB pada Kamis 2 November waktu New York, Amerika Serikat.
Grandi mengeluarkan pernyataan mengenai pengungsi Rohingya tersebut, sebagai perbandingan dengan 65 juta sampai 66 juta orang yang dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka di dunia. "Kami berbicara mengenai sebagian krisis paling rumit di Afrika terutama di Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo," kata Grandi kepada wartawan di luar ruang pertemuan Dewan Keamanan.
"Ada banyak perhatian pada situasi di Bangladesh --pengungsi Rohingya, yang datang dari Myanmar-- dan pergeraan krisis tersebut, yang barangkali yang paling akut pada saat ini," katanya.
BACA JUGA: Sedih... 3 Juta Orang di Dunia Tak Punya Kewarganegaraan, Terbanyak dari Rohingya