KERMANSHAH – Presiden Iran Hassan Rounai meninjau lokasi bencan gempa di Provinsi Kermanshah pada Selasa 14 November siang waktu setempat. Pria berusia 63 tahun itu berjanji akan mempercepat proses pemulihan wilayah yang terdampak gempa paling parah tersebut.
BACA JUGA: Hari Kedua Pasca-gempa Iran-Irak, Korban Tewas Mencapai 580 Orang
Rouhani juga berjanji untuk mengungkap ‘pelaku’ di balik runtuhnya belasan ribu rumah. Ia menduga, rumah-rumah tersebut dibangun dengan buruk selama masa pemerintahan pendahulunya, Mahmoud Ahmadinejad yang mencanangkan program perumahan nasional.
Program perumahan nasional yang diberi nama Mehr itu membangun sedikitnya 2 juta unit rumah di seantero Iran. Namun, beberapa bangunan apartemen tersebut runtuh di Kota Sarpol-e-Zahab usai diguncang gempa pada Minggu 12 November malam waktu setempat.
“Sebelum peringatan 10 tahun program tersebut, bangunan-bangunan proyek Mehr berubah menjadi peti mati bagi penghuninya,” tulis situs berita Fararu yang berafiliasi ke Rouhani, mengutip dari Telegraph, Rabu (15/11/2017).
BACA JUGA: Kunjungi Wilayah Terdampak Gempa, Presiden Rouhani Janji Percepat Upaya Pemulihan
Saat berkunjung, Rouhani menjanjikan bahwa pemerintahannya akan menindaklanjuti isu pembangunan tersebut serta mengungkap ‘pelakunya’. Sebab, beberapa gedung diketahui dibangun dengan menggunakan batu bata dari tanah liat yang mudah hancur.