Ketegangan regional telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir antara Muslim Sunni Arab Saudi dan Iran Syiah, yang persaingannya telah membawa pergolakan di Suriah, Irak, Yaman, dan Bahrain.
Arab Saudi menuduh Hizbullah menggunakan senjata berat untuk membantu Houthi di Yaman dan militan di Bahrain. Selain itu, Riyadh juga menuduh Hizbullah memainkan peran dalam serangan rudal balistik pada 4 November silam.
"Tidak ada orang dari Hizbullah Lebanon yang ambil bagian dalam penembakan rudal ini atau rudal yang diluncurkan sebelumnya," tegas Nasrallah.
Menteri Luar Negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat pada Minggu 19 November untuk membahas cara-cara untuk menghadapi Iran dan Hizbullah mengenai peran mereka. Riyadh memiliki kendala dalam perang yang dilancarkannya terhadap pemberontak Houthi yang bersekutu di Yaman pada 2015.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)