"Jadi itu sudah satu langkah maju lagi kita, dan pembangunan rumah sakit itu kan kita lakukan bersama-sama dengan masyarakat kita ya, jadi dengan LSM kita, dengan para donatur, kemudian kita wujudkan dalam pembangunan rumah sakit," jelas dia.
Sementara itu, pembangunan rumah sakit melibatkan warga lokal, baik dari kelompok agama Budha maupun Islam. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan saling percaya antara dua kelompok agama tersebut dalam rangka mengatas krisis.
"Kita merekrut tenaga kerja itu sengaja secara campur, jadi ada pekerja yang beragama Budha, Islam, sehingga proses trust building pada comunal level dengan sendirinya bisa mencair, bisa kuat trust-nya melalui kegiatan-kegiatan ekonomi seperti ini," ujar Retno.
BACA JUGA: Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine Resmi Dimulai
Diketahui, selain diplomasi dengan otoritas Myanmar, upaya Indonesia untuk membantu mengatasi konflik Rakhine juga dilakukan dengan membawa isu ini ke forum-forum internasional. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), saat menghadiri Sidang Umum PBB dan KTT OKI juga membawa perbincangan mengenai krisis ini, baik dalam pertemuan formal maupun informal.
(Rahman Asmardika)