PYONGYANG - Otoritas Korea Utara (Korut) merilis foto rudal raksasa yakni rudal Hwasong-15 yang baru saja diuji coba pada pekan ini. Rudal balistik antarbenua (ICBM) tersebut diklaim akan mampu menyerang daratan Amerika Serikat (AS).
Puluhan foto rudal Hwasing-15 dirilis ke publik hari ini. USA Today melaporkan dan menyebut rudal itu sebagai 'monster'. Sementara CNN menyebut, foto itu sebagai ancaman nyata atas kemajuan teknologi Korut.
BACA JUGA: Korut Klaim Rudal Balistik Barunya Mampu Menjangkau Seluruh Daratan AS
Seorang peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi di Monterey, Michael Duitsman melontarkan pujian tentang rudal Korut ini. "Rudal yang sangat besar, Hanya sedikit negara yang bisa menghasilkan rudal seukuran ini, dan Korut baru saja melakukannya," tulis Duitsman dalam cuitannya d Twitter Sebagaimana dikutip dari The Week, Jumat (1/12/2017).
First, this is a very big missile. Quite a bit larger than the Hwasong-14 from earlier this year. pic.twitter.com/vObmjdpYoH
— Michael Duitsman (@DuitsyWasHere) November 29, 2017
Badan intelijen AS menganggap klaim Korut tentang rudal yang mampu mencapai daratan Washington merupakan ancaman serius yang berbahaya. Tiga pejabat AS mengatakan bahwa mereka sedang melakukan analisis peluncuran rudal beberapa waktu lalau. Dan kemungkinan membutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum mereka menentukan apakah rudal tersebut adalah jenis rudal baru atau bukan.
BACA JUGA: Rudal Balistik Korut Diperkirakan Mampu Menjangkau Washington
"There are not a lot of countries who could build a missile this big and have it work." Photos show North Korea's new ICBM, the Hwasong-15, which experts say demonstrates a major advancement in technology and threat https://t.co/xgjncXPHIO pic.twitter.com/PEGs4z88Yl
— CNN (@CNN) November 30, 2017
"Tes rudal ini mungkin menunjukkan sinyal bahwa Korut dapat meluncurkan rudal kapan saja dan dimana saja dengan sedikit peringatan. Mereka mungkin saja bermain dengan skenario masa perang yang sebenarnya," ujar Direktur Kebijakan Pelucutan Senjata dan Ancaman Arms Control Association, Kingston Reif.
(Rifa Nadia Nurfuadah)