“Pengusaha ikan membiarkan ikan mati di dalam danau sehingga mengendap ikan di dasar danau, hingga saat ini dasar danau itu seperti kapur putih, kalau sudah terjadi perubahan cuaca dasar danau itu balik ke atas dan itu membuat ikan mati,” katanya.
Kata Hermanto sebenarnya pemilik keramba jaring apung ini bukan masyarakat tapi para cukong pakan ikan yang membuka usaha tersebut, sedangkan masyarakat setempat hanya sebagai pekerja saja.
(foto: Rus Akbar/Okezone)
“Seharusnya masalah ini yang bertanggungjawab adalah para pengusaha ikan tapi itu tidak terjadi, kita sudah berkali-kali melakukan soasialisasi namun itu akan terus dilakukan terus secara bertahap,” paparnya.
(Baca Juga: 10 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Merugi Ratusan Juta)