Sebelumnya, gempa bumi akibat aktivitas sesar Musi sempat mengguncang Kabupaten Kepahiang, pada Senin 16 Oktober 2017. Di mana pada hari ini di Kabupaten Lebong, sesar Ketahun juga menunjukkan aktivitas gempabumi cukup kuat dengan kekuatan 5,0 SR.
Jika dilihat dari lokasi serta kedalaman yang dangkal, sampai Sabar, gempa ini merupakan gempa tektonik yang diduga kuat berasosiasi dengan segmen lokal, yaitu segmen Ketahun. Dari data sejarah kegempaan membuktikan, posisi Bengkulu sangat dekat dengan zona gempa bumi darat yang disebut dengan patahan atau sesar.
Patahan lokal di Provinsi Bengkulu, jelas Sabar, setidaknya ada tiga segmen sebagai ''pembangkit'' gempa bumi darat. Tiga sesar lokal ini, sesar lokal Segmen Musi di Kabupaten Kepahiang, Segmen Manna di Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Segmen Ketahun di Kabupaten Bengkulu Utara.
''Tiga sesar lokal tersebut merupakan sesar aktif yang dapat dibuktikan dengan data rekaman gempa yang ada di Stasiun Geofisika Kepahiang, maupun sejarah gempa bumi merusak yang pernah terjadi pada lokasi patahan ini,'' sampai Sabar.
(Baca Juga: Gempa 3,5 SR Guncang Bengkulu di Tengah Hujan Deras)
Pada tahun 1943, ulas Sabar, gempa bumi merusak dengan kekuatan 7,4 Sr pernah terjadi di wilayah Ketahun, Bengkulu Utara. Gempa bumi ini diakibat aktivitas sesar lokal Segmen Ketahun. Kerusakan terbesar meliputi wilayah mulai dari Desa Tes sampai Muara Aman, Lebong. Di Desa Tes gempabumi ini menyebabkan 90 persen rumah penduduk roboh/hancur.
Sedangkan, kerusakan juga terjadi di Muara Aman, berkisar 25 persen rumah penduduk roboh akibat gempa utama. Patahan lokal Segmen Ketahun kembali menunjukkan eksistensinya pada tahun 1952 dengan terjadinya gempa bumi besar berkuatan 6,8 Sr.
Kerusakan yang diakibatkan gempa pada tahun 1952, jelas Sabar, tidak kalah hebatnya dengan gempa pada tahun 1943, hampir 75 persen rumah penduduk di Desa Tes hancur/roboh dan tidak kurang dari 15 persen kerusakan juga terjadi di daerah Muara Aman, Lebong.
''Patahan lokal Segemen Ketahun ini memang sudah cukup lama menyimpan energi gempabumi. Energi yang lama disimpan ini sesuatu waktu akan dilepaskan dalam bentuk gempabumi kuat,'' ungkap Sabar.
''Dengan adanya gempabumi berkekuatan M=5,0 pada hari ini, diharapkan energi yang selama ini disimpan pada Segmen ini sudah mulai berkurang,'' sambung Sabar.