YOGYAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Sudirman di TMP Kusumanegara, Yogyakarta. Ziarah ini bagian dari rangkaian kegiatan Panglima TNI di Yogyakarta, Minggu (10/12/2017).
Tampak Panglima beserta jajarannya khusyuk berdoa dan kemudian diikuti dengan tabur bunga di pusaran makam Jenderal Sudirman.
"Sesuai tradisi setiap kepala staf angkatan udara nyekar ke leluhur. Karena kebetulan saat ini sudah dilantik jadi Panglima, maka sekalian nyekar ke makam Jenderal Sudirman," ujar Hadi Tjahjanto.
Selain itu, Panglima juga mengunjungi monumen perjuangan TNI AU di Desa Ngoto, Bantul, dan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Monumen Ngoto menjadi saksi perjuangan para Karbol AU. Pesawat Dakota dengan registrasi VT-CLA terbang masuk ke wilayah Yogyakarta pada Tanggal 29 Juli 1947.
Sebelumnya, sekelompok karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) berusaha membuat serangan kejutan ke markas-markas militer Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga. Namun, keberhasilan operasi pertama AURI ini dibalas oleh Belanda. Mereka mendeteksi adanya pergerakan pesawat Dakota dengan registrasi VT-CLA ke Yogyakarta.
Pesawat yang membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaysia itu jatuh ditembak oleh pesawat Kitty Hawk Belanda di daerah Ngoto, Bantul, Yogyakarta. Akibatnya, Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo Wirjokusumo gugur dalam tugas.
Ngoto menjadi monumen penting bagi TNI AU karena di desa ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Adisutjipto dan Abdulrahman Saleh.
Terkait dengan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Panglima TNI menyatakan memiliki obsesi menjadi museum dirgantara terbesar di Asean.
"Saat saya jadi KSAU memiliki obsesi menjadikan museum dirgantara ini menjadi terbesar di Asean. Sebentar lagi akan terwujud," tandasnya.
 Saat ini museum ini menyimpan aneka pesawat. Tidak kurang 60 pesawat sudah ada di museum ini.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News
(wal)