Perceraian tersebut memperlihatkan kepada orang-orang dan dunia bahwa kehidupan anggota Keluarga Kerajaan Inggris jauh dari kata sempurna. Perceraian itu juga dianggap sebagai representasi dari kisah cinta Keluarga Kerajaan yang lebih realistis, di mana bercerai bisa menjadi pilihan saat pernikahan tak bisa diselamatkan lagi, seperti yang terjadi beberapa tahun kemudian antara Pangeran Charles dan Putri Diana.
Saat ini, UU Pernikahan Keluarga Kerajaan 1772 sudah tidak ada lagi, dan hanya enam orang pertama yang berhak naik tahta yang perlu meminta izin kepada raja atau ratu yang memerintah untuk menikah.
Meskipun tidak pasti sampai sejauh mana kehidupan cinta Margaret mempengaruhi adopsi UU Pewarisan Takhta yang baru di Parlemen, jelas bahwa kehidupannya mencerminkan perubahan zaman. Kisah cintanya yang penuh pergolakan membantu mengubah pikiran orang Inggris tentang pernikahan dan perceraian.
(Rahman Asmardika)