Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Skandal dan Kontroversi, Kisah Cinta Putri Margaret Ungkap Realita Keluarga Kerajaan Inggris

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 14 Desember 2017 |08:01 WIB
Skandal dan Kontroversi, Kisah Cinta Putri Margaret Ungkap Realita Keluarga Kerajaan Inggris
Putri Margaret dan Antony Armstrong-Jones saat mengumumkan pertunangan mereka, 26 Februari 1960. (Foto: AP)
A
A
A

PUTRI Margaret adalah seorang sosok keluarga Kerajaan Inggris yang kontroversial. Adik dari ratu Elizabeth II itu dikenal akan kisah cintanya yang dipenuhi skandal yang dianggap mempengaruhi persepsi orang Inggris tentang kehidupan anggota Keluarga Kerajaan.

Pada upacara penobatan Elizabeth II di Westminster Abbey pada 1953, Putri Margaret justru mencuri perhatian dari Ratu Inggris yang baru. Di tengah acara yang disiarkan di televisi, Margaret yang saat itu berusia 23 tahun mengambil sepucuk benang dari kerah Peter Townsend, seorang pahlawan perang  yang telah beristri. Tak pelak, gestur intim yang ditunjukkan Margaret memicu skandal nasional.

Margaret tidak asing dengan skandal. Kisah cintanya yang menggebu selalu menarik perhatian publik, menjadi bahan gosip dan spekulasi media.

History, Kamis (14/12/2017) melansir, hubungan Margaret dengan Townsend dimulai pada awal 1950-an dan dilakukan secara diam-diam. Margaret muda benar-benar tertarik dengan Townsend, namun pria kelahiran 1914 itu dinilai tidak pantas menjadi pasangan keluarga kerajaan, terlebih adik dari Ratu Inggris.

Pasalnya, Townsend diketahui telah menceraikan istrinya untuk kemudian melamar Margaret. Perceraian pada saat itu dinilai sebagai sebuah skandal besar dan sangat tidak pantas bagi Townsend, seorang duda dari kalangan rakyat jelata untuk menikah dengan Margaret, seorang putri dan calon pewaris takhta Inggris.

Karena Gereja Inggris memandang rendah perceraian, Margaret menghadapi hambatan yang cukup besar untuk menikah dengan pujaan hatinya itu.  Sebagai adik dari Ratu Elzabeth II, yang juga memegang posisi sebagai Kepala Gereja Inggris, pernikahannya dengan Townsend akan memberi kesan bahwa kakaknya, sang ratu, menyetujui perceraian.

Selain itu dia juga menghadapi masalah lain dengan adanya Undang-undang (UU) pernikahan Keluarga Kerajaan 1772 yang dibuat Raja George III terkait pernikahan anggota Keluarga Kerajaan dengan rakyat jelata. Di bawah UU tersebut, semua keturunan dari Raja George II memerlukan izin kerajaan untuk menikah. Jika mereka tak menerima izin itu, maka mereka dapat menungggu satu tahun untuk menikah selama dua majelis di parlemen menyetujui.

Margaret memerlukan izin Elizabeth II untuk menikahi Townsend dan jika dia tak mendapatkannya, dia dapat memohon pada parlemen untuk meminta hak menikah. Tetapi, hal itu tentu saja akan menimbulkan skandal yang lebih besar dari hubungan gelapnya dengan pria yang sudah menikah.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement