Wakapolri menegaskan bahwa bom Kampung Melayu menyasar polisi, kaum yang dianggap sebagai thaugut oleh kelompok teroris.
"Ini kesekian kalinya network ISIS Bahrun Naim JAD melakukan aksi. Terakhir mereka melakukan aksi di bom Thamrin," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tito yang mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan, bom dipakai dalam teror di Kampung Malayu menggunakan acetone triperoxide atau TATP yang dimasukkan dalam panci presto, berbahan pembersih kuku, tak perlu detonator.
"Ini ciri khas dari kelompok ISIS,” tukasnya.
Dan ISIS pun akhirnya mengakui bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Kampung Melayu. "Eksekutor serangan terhadap polisi Indonesia di Jakarta adalah pejuang ISIS," demikian pernyataan ISIS seperti dilansir Reuters.
Pasca-ledakan bom Kampung Melayu, Densus 88 Antiteror menangkap 41 orang terduga teroris di berbagai daerah yakni Medan, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Diduga ada 14 orang yang terlibat langsung dengan bom Kampung Melayu.
Pengamat terorisme Al Chaidar juga mengatakan, serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu memiliki kaitan dengan aksi teror yang terjadi di beberapa negara sebelumnya, seperti di Manchester, Inggris yang menewaskan 22 orang, bom di Bangkok yang melukai 24 orang, dan serangan ISIS di Marawi, Filipina selatan.
Polisi berjaga di Kampung Melayu (Sabki/Okezone)
Menurutnya, ISIS sudah mengagendakan serangan sebelum bulan Ramadhan di Inggris, Filipina, Thailand dan Indonesia. “Polisi jadi target tradisional kelompok JAD yang sudah berafiliasi dengan ISIS di Indonesia," ujar Al Chaidar.