"Kita harus melihat dengan baik dan jernih, apakah orang ini (Anas) punya persoalan hukum dan persoalan moral? Atau apakah orang ini hanya korban dari apa yang disebut dengan 'political trapping system'. Ini juga dimungkinkan dengan alam liberal," ujarnya.
(Baca juga: Gus Ipul Kaget Dengar Kabar Azwar Anas Mundur)
Hasto pun meluruskan bahwa demokrasi yang ada di Indonesia bukan demokrasi yang ingin menang dengan menghalalkan segala cara, salah satunya pembunuhan karakter seseorang.
Gus Ipul bersama Azwar Anas (Antara)
"Demokrasi kita merupakan budaya Timur yang penuh dengan etika dan moralitas yang baik. Kalau itu terjadi, kami sangat prihatin," tutur Hasto.