Berbicara soal mantan kekasihnya, yaitu kalkulator, Hassan mengaku sering memainkan lidahnya di tubuh kalkulator itu. "Saya suka menghasilkan bilangan acak dan mengalikannya. Hubungan intelektual juga sangat banyak. Dia kalkulator - bagaimana mungkin tidak," katanya.
Hubungan dengan Pierre (nama kalkulator itu) kandas karena ia membersihkannya. "Saya sakit hati hingga tak terlukiskan saat ia mati. Saya kehilangan dia dan harus mendapatkan penggantinya," kata Hassan.
Adapun keluarga Hassan begitu tertekan untuk memahaminya. Semakin buruk karena Hassan telah menemukan komunitas online yang aktif mendukungnya.
(Wikanto Arungbudoyo)