Menurut Agus, makin meningkatnya fenomena calon tunggal kepala daerah dalam di sejumlah daerah termasuk Karanganyar, sangat memprihatinkan. Akibatnya esensi dari kontestasi politik menjadi nihil.
BACA: Calon Bupati Karanganyar Dipastikan "Melawan" Kotak Kosong
Kondisi ini tak harus terjadi, bila parpol tersebut siap untuk berkompetisi. Justru sebaliknya, fenomena calon tunggal di Pilkada, semakin menunjukkan bila parpol di daerah tersebut telah gagal melakukan rekrutmen kader yang siap berkompetisi.
"Fenomena calon tunggal ini karena partai politik itu tidak siap untuk kompetisi dan menyiapkan kader-kadernya. Buat saya ini adalah kegagalan partai politik dalam rekrutmen, persiapan kader-kader terbaiknya dalam pemilihan kepala daerah," jelas Agus kepada okezone, Kamis (11/1/2018).
Faktor lain merebaknya calon tunggal ini juga disebabkan biaya pencalonan dan biaya pemilu cukup mahal yang harus ditanggung parpol.