PYONGYANG - Korea Utara mengecam Amerika Serikat karena dianggap merusak ikatan antar-Korea. Pihak Korea Utara menyatakan hal tersebut karena Negeri Paman Sam berjanji akan terus menerapkan sanksi dan tekanan maksimum sampai Korea Utara melepaskan program rudal nuklir dan balistiknya.
Rodong Sinmun, surat kabar utama Korea Utara, juga mengatakan bahwa Washington akan mengirim militer di sekitar Semenanjung Korea, meskipun ada pengumuman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menunda latihan militer gabungan sampai Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang usai.
BACA JUGA: Sekjen PBB Sambut Baik Terbukanya Kembali Saluran Komunikasi Korut-Korsel
Kritik dari negara komunis tersebut muncul setelah Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan perundingan pertama mereka selama dua tahun pada pekan lalu, setelah Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menyalakan hotline antar-Korea.
"Amerika Serikat lagi-lagi mengatakan untuk tidak mengurangi sanksi dan tekanan maksimal sampai Korea Utara meninggalkan program rudal nuklir dan balistik. Hal tersebut sama saja seperti melempar air dingin ke tengah rekonsiliasi yang hangat," kata surat kabar tersebut, dilansir Yonhap, Senin (15/1/2018).