Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sepenggal Cerita Desa Tertinggal yang Dijaga Harimau

Demon Fajri , Jurnalis-Selasa, 23 Januari 2018 |13:22 WIB
Sepenggal Cerita Desa Tertinggal yang Dijaga Harimau
Desa Sekalak, konon dijaga oleh manusia berwujud harimau (Foto: Demon/Okezone)
A
A
A

Nama Tingkis diambil dari ibu jari kaki yang hilang. Ibu jari sebelah kiri bagian belakang persisnya. Sehingga nama itu melekat pada Puyang Tingkis. Konon, Puyang Baju Lantung (Nama Asli dari Puyang Tingkis) tinggal bersama istri-nya di desa ini.

Dikisahkan, beberapa tahun menjalankan batera rumah tangga. Pasangan suami istri (Pasutri) ini belum dikaruniai buah hati. Sehingga Puyang Tingkis bernazar. Memandikan anaknya dengan mata dari ikan putih sebanyak satu guci.

Saat bernazar dirinya tidak mengetahui, sang istri sedang hamil. Nazar pun harus dibayar. Usai istrinya melahirkan. Dia mulai mencari ikan putih dari muara aliran Sungai Sekalak hingga Sungai Ulu Tulung, Bukit Gasing.

Setiap hari, Puyang Baju Lantung mencari ikan putih, yang konon ada di Sungai Sekalak. Dia mencari ikan dengan alat tangkap tradisional, sekalak atau bubu yang terbuat dari bambu berbentuk bulat memanjang seperti guci.

Pencarian ikan itu guna mengambil mata ikan putih. Untuk memandikan anaknya. Namun, pengumpulan mata ikan itu tidak sampai satu guci. Belum terkumpul satu guci, mata ikan sudah membusuk.

Sehingga, Puyang Baju Lantung membuang mata ikan dan memasang bubu kembali. Hari demi hari, bulan terus berganti. Begitu juga tahun. Mata ikan putih belum terkumpul. Pada suatu ketika, saat mencari ikan, ibu jari kaki Puyang Baju Lantung sebelah kiri putus. Konon, putus ibu jarinya karena terhimpit batu.

"Ibu jarinya putus terhimpit batu saat mencari ikan putih di sungai. Makanya, namanya Tingkis," cerita Safri, sembari mengingat cerita terdahulu.

Puyang Tingkis atau Puyang Baju Lantung tak kunjung pulang ke rumah. Anaknya bahkan sudah tumbuh dewasa. Dia terus mencari ikan putih, untuk mengambil matanya hingga satu guci. Bertahun-tahun mencari ikan. Mata ikan itu tak terkumpul.

Tumbuh dewasa membuat anak Puyang Tingkis bertanya tentang keberadaan ayahnya. Istri Puyang Tingkis memberi tahu jika ayahnya ada di aliran Sungai Sekalak, mencari ikan.

Anak Puyang Tingkis yang berniat mencari ayahnya, pulang ke rumah dan bercerita kepada ibunya jika ia mendengar kabar ayahnya sudah menjelma menjadi harimau. Namun, Puyang Tingkis tetap bertahan di sekitar Sungai Sekalak. Sebab, dia belum berhasil mengumpulkan satu guci mata ikan putih, sesuai dengan niatnya.

Anaknya pun bergegas mencari keberadaan ayahnya. Anaknya menemukan sosok ayah yang sudah menjelma menjadi seekor harimau. Berada di pondok yang terbuat dari batu berbentuk lobang berukuran sekira 5 meter di tepian Sungai Sekalak.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement