Pondok Sang Puyang Tingkis hingga kini masih kokoh. Tetap utuh. Ada tiang di bagian depan. Pondok itu terbuat dari batu sungai berukuran besar. Ada pintu masuk di bagian belakang. Sisi kiri dan kanan. Pondok itu berbatasan langsung dengan aliran sungai. Di dalam lobang berukuran besar terdapat bantal.
Di depan pondok batu itu ada kolam. Konon, kolam dari air aliran Sungai Sekalak itu menjadi tempat mandi Puyang Tingkis. Diameter kolam itu cukup besar. Sekira 20 meter. Kedalamannya sekira 2 meter.
Konon, Puyang Tingkis sering mandi di aliran sungai yang berbentuk mirip kolam itu. Sisa-sisa jejak kakinya sering terlihat. Kehadirannya ditandai jejak telapak kaki dengan belakang jarinya hilang satu. Hanya ada empat jari.
Dari cerita masyarakat setempat, banyak bulu harimau yang tertinggal dalam pondok batu tersebut selama puluhan tahun. Namun sekarang, bulu tersebut sudah jarang terlihat. Masyarakat pun percaya bahwa bulu tersebut milikik Puyang Tingkis saat mampir ke persinggahannya di pondok batu.
"Saat ketemu, Puyang Tingkis sudah menjelma menjadi harimau," ingat Safri, mengulas cerita yang dia ketahui.