MAKASSAR - Sekretaris National Central Bureau (NCB) yang merupakan bagian dari Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte menyerahkan berita acara penyerahan Alum Langone Avalus kepada Duta Besar Argentina Martin Costanzo.
Alum Langone adalah seorang bocah asal Argentina yang dibawa lari ayahnya, Jorge Langone dari negara asalnya pada Juni 2017 sebelum ditemukan di Toraja Utara, Indonesia pada Selasa,6 Februari.
BACA JUGA: Ibu dari Argentina Cari Anaknya yang Diculik ke Indonesia
Penyerahan tersebut dilaksanakan di Mapolda Sulsel, Rabu (7/2/2018) dengan didahului penandatangananan berita acara penyerahan dari Polda Sulsel, Brigjen Pol. Mas Guntur Laupe ke pihak NCB Interpol Indonesia yang diwakili Brigjen Pol Napoleon Bonaparte.
Napoleon Bonaparte mengatakan, tereksposnya kasus hilangnya Alum sejatinya dikarenakan permintaan pencarian dan penangkapan atau red notice dari NCB Pusat di Lyon, Prancis terhadap terduga penculik Alum, Jorge Langone yang ditemani wanita bernama Candela Gutierrez.
Sementara untuk Alum yang menjadi korban penculikan, Interpol mengenakan yellow notice, yakni permintaan pengamanan dan penyelamatan.
"Setelah adanya permintaan dari NCB Interpol seluruh dunia kemudian melakukan komunikasi secara internal dan Interpol seluruh dunia membutuhkan waktu proses pencarian selama kurang lebih 20 hari proses pencarian," kata Napoleon Bonaparte kepada awak media di Mapolda Sulsel.
Dia menambahkan, Jorge Langone bersama teman wanitanya Candela Gutierrez kini tengah ditangani oleh Imigrasi Kelas I Makassar dan Polda Sulsel, atas dugaan pelanggaran imigrasi dengan masuk ke Indonesia tanpa paspor dan visa.
Duta Besar Argentina Martin Costanzo sangat mengapresiasi kesigapan pemerintah Indonesia untuk mencari dan menemukan Alum yang disinyalir telah berada di Sulsel.
"Terima kasih untuk Pemerintah Indonesia. Terkhusus Polri, Polda Sulsel Interpol, Kemenlu, Kapolres Toraja, orang Indonesia," kata Martin.
Martin mengatakan, penemuan dan penyelamatan bocah Alum sangat penting bagi Argentina. Persoalan hukum Alum akan diserahkan sepenuhnya pada peradilan di Argentina.
Perjalanan Alum sampai tiba di Tana Toraja
Alum Langone Avalus bersama ayah tirinya Jorge Langone, dan teman wanitanya Candela Gutierrez berjalan kaki dari Makassar ke Toraja sejauh 10 kilometer.
Dalam perjalanan ke Toraja tersebut, mereka mengandalkan pertolongan dari warga Sulsel, yang merasa kasihan setelah melihat kondisi mereka. Tidak hanya itu, ketiganya juga kerap dibantu warga untuk makan, minum, dan mandi, serta tawaran tempat bermalam.