Setelah dari daerah Rancamaya, Dedie pun berhenti sejenak di sebuah jembatan perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bogor yang tepat di bawahnya dilintasi jalur Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).
"Melihat di lapangan progres Tol Bocimi yang berada di wilayah Kota Bogor. Tol Bocimi sudah ditunggu. Sebagian lalu lintas yang mengarah ke Sukabumi masuk lewat jalur alternatif yang melintasi Kota Bogor. Diharapkan dikebutnya pembangunan jalan tol tersebut, bisa mengurai simpul kemacetan," jelasnya.
Mantan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga meminta pelaksana proyek Tol Bocimi untuk memperhatikan material tanah dari truk yang berjatuhan ke jalan. Pasalnya, debu dan tanah dari pembangunan tol mengganggu warga sekitar.
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan melintasi Cigombong, Pasir Muncang, Lembah Nyiur, lalu beristirahat sejenak di Restoran Mirasari milik orangtua Dedie Rachim di kawasan Cibogo, Gadog. Usai melepas lelah, Dedie kemudian memacu kuda besinya ke arah Bendungan Ciawi-Cipayung.
"Ini juga tak kalah penting karena bendungan ini diharapkan berdampak kepada volume aliran Ciliwung yang akan melintasi Kota Bogor sebelum ke Jakarta. Harus ada koordinasi rutin dari pusat, provinsi dan daerah, termasuk Kota Bogor," papar Dedie.