Mencemari Biota Laut, Polri Investigasi Kebakaran di Teluk Balikpapan
JAKARTA – Polri akan melakukan penyelidikan terkait kebakaran besar akibat tumpahan minyak di Perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu 31 Maret 2018. Mereka bakal mengusut lebih lanjut, apakah peristiwa itu termasuk kejahatan atau tidak.
"Ya kalau dibuang, itu kejahatan, nanti kita investigasi. Kita akan cek ke Polda Kaltim," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Jalan Jenggala 1 Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
(Baca: Kebakaran di Teluk Balikpapan, Tiga Warga Dilaporkan Hilang)
Ia melanjutkan, bilamana minyak tersebut memang sengaja ditumpahkan ke air laut sudah pasti terdapat dalangnya. "Ya itu kan mencemari biota laut. Itu harus diinvestigasi siapa pelakunya, nanti kita akan instruksikan," tegas dia.
Selanjutnya, Syafruddin juga menyatakan saat ini sangat diperlukan kegiatan patroli laut oleh seluruh pihak terkait. Langkah tersebut untuk mencegah kejadian seperti kemarin yang dapat membuat laut di Indonesia tercemar.
"Seluruh elemen yang punya alat patroli bukan hanya Polri, bisa Bea Cukai. Semuanya bertanggung jawab, apalagi di pelabuhan jangan sampai mencemarkan biota laut, merugikan masyarakat, terutama nelayan, itu sudah tidak akan menghasilkan," tegasnya.
(Baca: Teluk Balikpapan Tercemar Minyak, Pemkot Usulkan Laut Disedot)
Sebagaimana diketahui, sejak Sabtu 31 Maret dini hari pesisir Pantai Balikpapan dipenuhi tumpahan minyak. Hingga kini belum diketahui penyebab dan sumber tumpahan minyak itu, termasuk penyebab terjadinya kebakaran besar.
Adapun tim gabungan SAR Balikapan menemukan dua dari tiga korban hilang dalam peristiwa kebakaran besar di sana. Dua orang tersebut diketahui bernama Suyono dan Agus Salim yang ditemukan terpisah pada Senin pagi di Teluk Balikpapan.
Kedua orang itu adalah pemancing yang menjadi korban kebakaran dari tumpahan minyak yang terjadi pada Sabtu 31 Maret.
(Hantoro)
