Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jalani Misi Suci, Pesawat Bomber China Putari Taiwan

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Kamis, 19 April 2018 |20:01 WIB
Jalani Misi Suci, Pesawat Bomber China Putari Taiwan
Pesawat bomber H-6K milik AU China (Foto: Associated Press)
A
A
A

BEIJING – Pesawat bomber milik Angkatan Udara (AU) China terbang mengitari Taiwan dalam operasi yang disebut sebagai ‘misi suci’. Sementara itu, Taiwan menyebut tindakan China adalah intimidasi secara militer dengan tujuan menciptakan kepanikan di kawasan.

Dalam pernyataan resmi, AU China mengumumkan bahwa pesawat bomber H-6K miliknya baru saja berpatroli mengitari Taiwan. Kapten salah satu pesawat, Zhai Peisong mengatakan, mempertahankan keindahan gunung-gunung dan sungai-sungai di China adalah misi yang suci baginya.

“Tanah Air ada dalam hati kami, dan pulau permata ada di dalam dada Ibu Pertiwi,” ucap Zhai Peisong, mengutip dari Reuters, Kamis (19/4/2018).

“Mempertahankan sungai-sungai dan gunung-gunung yang indah di Ibu Pertiwi adalah misi yang suci bagi pilot angkatan udara,” imbuhnya.

BACA JUGA: China Gelar Latihan Militer Dekat Selat Taiwan

BACA JUGA: Taiwan Sebut Latihan Militer China Bertujuan Menciptakan Kepanikan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengonfirmasi adanya patroli oleh dua pesawat bomber H-6K milik China pada Rabu 18 April siang waktu setempat. Kedua pesawat itu terbang melewati Selat Miyaki, sebelah timur laut Taiwan, kemudian kembali ke pangkalan lewat Kanal Bashi antara Taiwan dengan Filipina.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen Chung-chi mengatakan China melebih-lebihkan latihan militer yang digelar di Selat Taiwan. Ia menilai intimidasi militer itu tidak akan berhasil menakut-nakuti masyarakat Taiwan.

“Penyebutan ‘latihan militer’ oleh media resmi China adalah terlalu berlebihan. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan rasa panik. Tetapi bagi penduduk kami, semuanya normal dan mereka sama sekali tidak terpengaruh,” ucap Chen Chung-chi.

Ia menambahkan, latihan militer yang diklaim China tersebut adalah sesuatu yang normal dilakukan sejak 2007. Pengecualian hanya terjadi pada 2017 di mana tidak ada sama sekali latihan militer yang dilakukan China.

BACA JUGA: China Peringatkan Taiwan agar Tidak Pisahkan Diri 

Sebagaimana diberitakan, Presiden China Xi Jinping mengeluarkan peringatan keras kepada Taiwan saat Sidang Parlemen Maret lalu. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis China (PKC) itu menyatakan tidak boleh ada tanah atau daratan yang terpisah dari China.

Taiwan adalah salah satu isu sensitif di China. Apalagi, Negeri Tirai Bambu makin mewaspadai tindak-tanduk Taipei sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai Presiden Taiwan pada 2016. Perempuan berkacamata itu datang dari Partai Demokratik Progresif yang mendukung kemerdekaan Taiwan dari China.

Xi Jinping tidak menutup kemungkinan akan digelarnya latihan militer di Selat Taiwan atau di sekitar pulau tersebut. Ia beralasan, peningkatan latihan militer bukan ancaman bagi negara manapun, termasuk Taiwan yang hingga saat ini dianggap China sebagai provinsi, alih-alih negara merdeka.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement