Usai Digerebek Polisi, Rumah Najib Razak Berubah Jadi "Tempat Wisata"
KUALA LUMPUR – Pasca penggerebekan polisi pekan lalu, kediaman mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak masih menjadi tontonan warga. Bahkan, banyak “wisatawan” yang rela datang dari tempat yang cukup jauh untuk melihat apa yang terjadi di sana.
Banyak orang yang masih berkumpul di rumah yang berlokasi di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur itu dan melakukan selfie dengan rumah sang mantan perdana menteri. Polisi telah menutup jalan sepanjang 200 meter menuju rumah tersebut.
BACA JUGA: 284 Kotak Berisi Barang Mewah dan Uang Tunai Disita dari Apartemen Najib Razak
Salah satu “turis” tersebut adalah Jeanny Chung, yang mengaku diberi “kejutan” oleh suaminya. Perempuan berusia 30 tahun itu mengatakan, sang suami mengatakan bahwa dia akan membawa Jeanny ke sebuah tempat spesial dan menempuh perjalanan dari rumah mereka di Klang, Selangor.
"Saya pikir perjalanan itu untuk pergi berbelanja atau makan. Dalam perjalanan dia tidak pernah mengungkapkan ke mana dia membawa saya. Saya tidur siang dan baru ketika saya bangun saya menyadari kejutannya," kata Jeanny sebagaimana dilansir The Star, Senin (21/5/2018).
Seorang pengacara bernama Edward juga berada di sana untuk melihat-lihat lokasi itu bersama mitranya. Edward yang berasal dari Puchong datang ke kediaman Najib pada Minggu malam.
"Kami melihat semua video siaran langsung, kami hanya ingin melihat apa yang sedang terjadi. Sepertinya ini adalah tempat wisata baru," ujarnya.
BACA JUGA: Mengaku Dihubungi Usai Pemilu, Anwar Ibrahim: Najib Razak Benar-Benar "Hancur"
Beberapa pengunjung terlihat datang dengan membawa keluarga mereka, anak-anak dan bayi, mengambil foto di papan penunjuk jalan Langgak Duta. Mobil-mobil juga terlihat melintas dan menurunkan kecepatan untuk mengambil foto.
Namun, kehadiran para “wisatawan” itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka yang tinggal di sekitar daerah tersebut, terutama bagi penghuni apartemen Sri Duta 2 yang berada di dekat lokasi.
Jalan menuju ke apartemen itu telah diblokir sementara orang-orang telah membuang sampah di mana-mana. Yang Evans, seorang penghuni apartemen berinisiatif membawa tempat sampah di luar sehingga tempat itu akan terlihat lebih rapi.
“Ini merepotkan bagi kami yang tinggal di sini,” ungkapnya.
(Rahman Asmardika)
