6. Sempat Khawatir Tak Diterima di SMA Favorit
Motif bunuh diri EPA memang terkesan masih misterius. Namun berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, ada dugaan kuat EPA nekat bunuh diri karena rasa khawatir yang berlebihan akibat takut masuk sekolah favorit.
Hal ini sebagaimana tergambar dari barang bukti screenshoot percakapan media sosial di grup whatsapp yang ia ikuti bersama teman-temannya.
Bahkan screenshoots percakapan tersebut telah diterima oleh Kepala SMPN 1 Kota Blitar, Kateman dan beberapa guru.
Namun baik pihak sekolah maupun kepolisian belum berani memastikan motif pasti meninggalnya EPA.
7. Tak Ada Tanda Kekerasan
Kepastian meninggalnya EPA bukan karena tindak kekerasan dipastikan oleh Kasubbag Humas Polres Blitar Kota Ipda Syamsul Anwar.
“Meninggal dunia karena gantung diri. Anggota sudah ada yang ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Syamsul Anwar saat dihubungi okezone, Rabu (30/5/2018).
Keterangan kepolisian diperkuat oleh hasil visum luar di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo yang memastikan di sekejur tubuh gadis 16 tahun ini tak ada indikasi kekerasan maupun hantaman benda tumpul.
8. Pengakuan Kakak Korban
Meski disimpulkan meninggal dunia karena bunuh diri, motif yang melatarbelakangi korban nekat melakukan aksinya masih misterius.
Desas-desus menyebutkan kekhawatiran EPA karena tak masuk SMA negeri favorit di Kota Blitar menyeruak. Namun dari hasil pemeriksaan kepolisian terhadap kakak korban. Kakak korban mengakui ada permasalahan keluarga yang melanda.
“Kita masih terus dalami motifnya. Menurut penuturan kakak korban, sedang ada masalah di keluarganya,” kata Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono.
(Khafid Mardiyansyah)