4. Tokoh Agama Diserang Orang Gila
Sejumlah tindak kekerasan terhadap dua ulama terjadi di Jawa Barat. Salah seorang di antaranya bahkan meninggal dunia. Peristiwa penganiayan terhadap dua ulama yang ada di Jabar menyedot perhatian publik. Apalagi, pelakunya disebut mengalami gangguan jiwa.
Penganiayaan pertama dialami pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Santiong, Kampung Sentiong, RT 04 RW 01, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, yakni KH Emon Umar Basyri (60) yang akrab disapa Ceng Emon atau Mama Santiong.
Penganiayaan ini terjadi di Masjid Al Hidayah, kawasan Pesantren Santiong. Saat itu korban sedang duduk berzikir seusai melaksanakan Salat Subuh berjamaah. Suasana di dalam masjid ketika penganiayaan sedang sepi, karena seluruh santri telah kembali ke pondok masing-masing setelah beribadah.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka serius, hidung patah, dan tengkorak kepala retak. Bahkan, korban sempat tak sadarkan diri. Oleh para santri, korban dibawa ke Rumah Sakit AMC Cileunyi lalu dirujuk ke UGD Al Islam Bandung, Jalan Soekarno-Hatta.
Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk meringkus pelaku penganiayaan terhadap KH Emon. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, polisi akhirnya menetapkan tersangka penganiayaan terhadap KH Emon.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh dokter spesialis kejiwaan, tersangka ternyata mengalami gangguan jiwa. Namun, polisi masih terus mendalami kasus tersebut.
Belum selesai kasus penganiayaan terhadap KH Emon, muncul lagi kasus penganiayaan terhadap ulama. Kali ini korbannya adalah Ustadz R Prawoto yang merupakan Komandan Brigade Persatuan Islam Indonesia (Persis) Pusat.
Korban dianiaya pada Kamis 1 Februari 2018, sekira pukul 07.00 WIB, oleh Asep Maftuh (45). Ustadz Prawoto mengalami luka parah di kepala dan patah tangan kiri akibat dipukuli oleh Asep yang merupakan tetangganya di Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Ustadz Prawoto meninggal dunia pukul 17.30 WIB.
5. Pria Sakit Jiwa Bacok Seorang Gadis di Pinggir Sungai
Seorang pria penderita sakit jiwa BH (44) pada Minggu 28 Januari 2018 tega membacok gadis JA (15) di tepi sungai Dusun III Halaban Kuede, Desa Halaban, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Ketika itu korban bersama adiknya Rika (9) sedang mencuci piring di pinggir sungai dekat rumahnya.
"(Pelaku) tiba-tiba pelaku datang dan langsung membacok kening dan kepala belakang korban," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting, Senin (29/1/2018).
Tak butuh waktu lama, polisi dipimpin Kapolsek Besitang AKP MI Saragih tiba di lokasi langsung menangkap BH. "Pelaku diketahui mengidap gangguan jiwa, dan sebelumnya pernah dirawat di RSJ di Medan," jelasnya.
(Hantoro)