Di tempat ini BNPT merangkul 37 mantan teroris yang telah "sembuh" dipimpin Ali Fauzi, adik bomber Bom Bali 1 Amrozi, untuk mengelola pesantren bagi keluarga dan anak mantan teroris.
"Dua tempat ini sekarang telah menjadi ikon dunia dalam penanganan terorisme. Buktinya hari ini Wapres BKA datang langsung belajar dan saling menggali pengalaman. Minggu lalu, Menlu Belanda juga ke Lamongan, dan akhir bulan ini, Badan Antiteror Jepang juga akan berkunjung ke Lamongan," ucap Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius.
Menurut dia, di dua tempat itulah BNPT mencari titik balik supaya para mantan teroris dan keluarganya bisa diterima kembali di masyarakat, sekaligus memberikan kesempatan kedua untuk menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
BNPT berencana membangun pesantren serupa di Karanganyar, Jawa Tengah, yang juga akan dikelola mantan teroris dan keluarganya. Ia berharap pendekatan lunak ini menjadi contoh baik dalam bersinergi dengan dunia internasional dalam penanganan terorisme.
(Hantoro)