Sedangkan perilaku berinternet masyarakat Indonesia, kata mantan Kapolsek Sukawati, Gianyar ini, hasil penelitian dunia internet di Indonesia paling banyak digunakan untuk media sosial (medsos) 129,2 juta (97,4 persen), hiburan 128,4 juta jiwa (98,8 persen), berita 127,9 juta jiwa (96,4 persen).
Dampak kebebasan yang kebablasan di media internet yaitu hate speech, hoax, provokatif, propaganda, sumber tak jelas, adu domba, agitasi, proterorisme, proradikalisme dan anti pancasila serta pemerintah yang sah.
“Polri khususnya Polda Bali sudah melakukan upaya penanggulangannya yaitu preemtif misalnya edukatif, kontra narasi, counter opini. Upaya preventif yaitu memberi peringatan dan mengendalikan isu. Ada juga upaya represif maksudnya penetrasi aktif sebagai bentuk upaya untuk melakukan penangkalan penyebaran perspektif negarif dan penegakan hukum, serta membuat cyber troops,” ujarnya.
(Khafid Mardiyansyah)