Rahmat menjelaskan, saat pihaknya memerintahkan BMKG di Palu ke lokasi adanya korban jiwa usai Gempa Donggala, ternyata saat dalam perjalanan terhalang adanya kapal nelayan yang terbawa tsunami.
"Kami menugaskan BMKG Palu untuk ke lokasi gempa karena ada korban yang meninggal dunia. Namun, saat menuju ke lokasi ada kapal nalayan yang menghalangi karena terbawa Tsunami," urainya.
Dia juga menjelaskan, jika kondisi di Palu sulit diakses karena sambungan alat telekomunikasi sempat terputus. "Saat ini beberapa komunikasi memang terputus. Dan kami sulit berkomunikasi dengan mereka," pungkasnya.
(Fiddy Anggriawan )