
Mafella sempat mengabadikan momen tersebut lewat ponselnya dalam sebuah video pendek berdurasi 10 detik. Sampai pada akhirnya lewat pemberitahuan radio mengabarkan bahwa pesawatnya merupakan pesawat terakhir yang terbang pada saat kejadian gempa itu berlangsung.
Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller yang bertugas waktu itu merupakan sosok penyelamat. Petugas Menara Kontrol ini tetap duduk di kursi tugasnya, memastikan bahwa pesawat sudah dalam kondisi terbang penuh, airborne. Tak ada lagi roda yg menempel di landasan, padahal saat itu gempa disusul tsunami sedang terjadi.
Agung memastikan tugas dan tanggung jawabnya tuntas, tapi sudah tak lagi punya waktu untuk menyelamatkan diri. Anak muda ini, gugur dalam tugas, jasadnya ditemukan diantara reruntuhan menara Airnav Bandara. Meski merasakan getaran gempa yang mengguncang menara air traffic controller namun Agung tetap memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan.
Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang. Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat. Belum menutup, sementara di bawah menara, banyak teman-teman Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Agung bergeming, tugas harus dituntaskannya memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat.