Dalam tulisannya di kolom opini Washington Post pada September 2017, Khashoggi mengungkapkan bagaimana Mohammed bin Salman yang diharapkan dapat membawa suara perubahan di Arab Saudi justru telah menimbulkan ketakutan dan represi di Negara Petrodolar itu.
BACA JUGA: Putra Mahkota Saudi Disebut Pria Paling Berbahaya di Dunia
Washington Post pekan ini melaporkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah merancang sebuah rencana untuk membujuk Khashoggi yang tinggal di AS pulang ke Arab Saudi dan menahannya. Laporan itu dibuat The Post berdasarkan komunikasi pejabat Arab Saudi yang disadap oleh intelijen AS.
Kasus hilangnya Khashoggi telah menimbulkan reaksi dari Turki sebagai negara tuan rumah konsulat Arab Saudi di mana dia terakhir terlihat, dan dari AS , negara tempat tinggal Khashoggi. Hubungan Arab Saudi dengan kedua negara tersebut, terutama dengan Turki memburuk setelah AS dan Turki menuntut penjelasan atas apa yang sebenarnya terjadi pada Khashoggi.
(Rahman Asmardika)