21 Jamaah Haji Sakit Telah Pulang ke Indonesia
JAKARTA - Pasca pemulangan jamaah haji kloter terakhir pada 26 September lalu, masih terdapat 52 jamaah sakit yang dirawat di sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). jamaah sakit yang dirawat tersebut berasal dari 12 embarkasi haji seluruh Indonesia, hanya embarkasi Lombok yang tidak memiliki jamaah yang harus dirawat di RSAS setelah operasional haji.
Berdasarkan data yang bersumber dari Sub Direktorat Transportasi Udara dan Perlindungan Haji, jumlah jamaah sakit bervariasi dari 12 embarkasi tersebut. Paling banyak asal embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) sebanyak 11 orang, Solo (SOC) 9 orang, dan Surabaya (SUB) 8 orang.
Sedangkan asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Makassar (UPG) masing-masing ada 5 orang, Batam (BTH) ada 4 orang, dan Palembang ada 3 orang. Sementara asal embarkasi Balikpapan (BPN) dan Aceh (BTJ) terdapat 2 orang tiap embarkasinya, dan Banjarmasin (BDJ), Medan (MES), dan Padang (PDG) masing-masing terdapat 1 jamaah sakit.
(Baca Juga: Tidak Ada Klausul Infrastruktur dalam Akad Wakalah Pendaftaran Haji)
Menurut Kepala Sub Direktorat Transportasi Udara dan Perlindungan Haji, Triganti Harso, sebagian dari 52 jamaah sakit telah dipulangkan ke Indonesia.
“Kami telah menyelesaikan proses pemulangan 21 jamaah sakit pasca operasional haji. Sebanyak 24 wafat di Arab Saudi, dan 7 orang saat ni masih menjalani perawatan di RSAS,” ujar Triganti saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Agama Lantai 6 Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Triganti juga merinci ketujuh jamaah tersebut dirawat di Makkah 4 orang, Madinah 2 orang, dan 1 orang di RSAS Jeddah. Data awal menunjukkan, semula 52 jamaah tersebut dirawat di RSAS Makkah sebanyak 19 orang, RSAS Madinah 32 orang, dan sisanya di Jeddah.
