Menurutnya, tidak sekali ini saja tentang rencana pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem, Prabowo berbicara "blunder".
(Baca Juga : PDIP: Sikap Prabowo Setuju Kedubes Aussie Pindah ke Yerusalem Bertentangan dengan Sejarah)
Prabowo juga sempat menyebut masalah tampang Boyolali, gaji guru disetarakan dengan nominal Rp20 juta, merendahkan profesi sopir ojek, Indonesia bubar di 2030, sebagian besar rakyat hidup pas-pasan, profesor fisika yang dimiliki Indonesia hanya satu, atau perlunya Indonesia belajar pajak ke Zambia adalah contoh dari pernyataan yang mencoreng dan mempermalukan dirinya.
Dari pengalaman Ari Junaedi, jika seorang kandidat dalam kontestasi politik tidak menghargai dan mengindahkan saran dan masukan tim komunikasinya, bersiap-siaplah untuk "kalah" di pentas politik seperti pemilihan presiden.
(Baca Juga : Gerindra Sebut Prabowo Tak Bermaksud Rendahkan Tukang Ojek)
(Erha Aprili Ramadhoni)