JAYAPURA - Polda Papua mengingatkan pihak-pihak untuk tidak asal bicara soal kasus Nduga yang menyebut aparat gabungan telah mengorbankan masyarakat dalam proses penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah membantai pekerja jembatan 1 Desember lalu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol A.M Kamal mengingatkan hal tersebut karena ada pihak yang mengeluarkan pernyataan provokatif di media massa, dengan menyebut enam warga sipil Nduga menjadi korban aparat.
"Orang yang jadi korban ini siapa, posisinya di mana, sedang apa, barang tentu itu yang dipertanyakan dan dengan siapa mereka. Kami menegaskan mereka patut diduga keenam orang ini adalah kelompok yang melakukan kejahatan terhadap para pekerja PT Istaka Karya," kata Kamal, Senin (10/12/2018).
(Baca Juga: Satu Jenazah Korban KKB Papua yang Teridentifikasi Akan Dibawa ke Toraja)
Sebab, baik TNI maupun Polri belum menerima adanya laporan korban meninggal, selain karyawan Istaka Karya pasca-pembantaian itu. "Kami meminta seluruh masyarakat baik tokoh masyarakat maupun agama di mana pun berada untuk tidak menyampaikan pernyataan provokatif yang dapat menimbulkan opini-opini negatif terhadap upaya TNI-Polri dalam rangka penegakan hukum kepada KKB," tegasnya.