Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korupsi di Indonesia Makin Marak, Apa yang Salah?

Korupsi di Indonesia Makin Marak, Apa yang Salah?
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Politikus Partai Perindo, Christophorus Taufik Siswandi mengungkapkan keprihatinannya atas praktik korupsi yang makin marak terjadi di Indonesia. Praktik rasuah tetap terjadi di saat banyak koruptor yang ditangkap dan dihukum.

Menurut Chris, yang patut disalahkan bukan hanya oknum koruptornya, tapi juga sistem yang ada.

“Korupsi, ketika sudah terjadi secara terus menerus, maka saya percaya yang harus dipersalahkan tidak cukup hanya oknum koruptornya saja, tetapi juga sistem,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/12).

Ilustrasi.

Chris semakin prihatin setelah melihat fakta bahwa korupsi juga terjadi di sektor pendidikan. “Bayangkan, semua kepala sekolah sampai patungan, terus uangnya dipakai kepala daerah, ini benar-benar sangat memprihatinkan dan pasti berperimplikasi pada kehidupan pendidikan,” kesalnya.

(Baca juga: KPK: 61,17 Persen Kasus Korupsi Berasal dari Sektor Politik)

Menurutnya, kasus-kasus korupsi terkait dengan alokasi dana yang ada, jangan-jangan cara menghitung anggaran atau parameter penyusunan SNI-nya yang harus dikaji ulang.

Anggaran yang over, kata alumnus Fakultas Hukum Trisakti itu, juga membuka peluang korupsi.

“Jangan sampai kita justru menyediakan sistem yang membuat siapa saja yang masuk ke dalamnya akan termakan oleh sistem itu sendiri,” tutup Caleg DPR RI Dapil Malang Raya itu, seperti diambil dari Notulanews.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement