Sementara itu Dubes Djauhari dalam sambutannya cukup yakin bahwa Pariwisata akan menjadi masa depan Indonesia. “Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi menargetkan 3 juta wisman dari Tiongkok di 2019. Tetapi Pak Menpar Arief Yahya ini membuat proyeksi lebih tinggi, 3,5 juta wisman,” kata Djauhari.
Dia mengakui saat ini pariwisata di Indonesia sangat bergairah. Di mana-mana orang memperbincangkan pariwisata. Di pelosok-pelosok negeri juga makin sadar bahwa pariwisata itu memberi kontribusi yang signifikan, yang oleh Presiden Jokowi disebut bahwa efek positif ekonominya menetes sampai ke bawah, bisa dirasakan oleh rakyat.
“Pariwisata menjadi bagian yang sangat strategis buat Indonesia. Pariwisata terbukti memberikan kontribusi yang besar. Jika Pariwisata bisa bertumbuh lebih dari 10%, itu akan men-drive pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia, hingga rata-rata di atas 6%. Karena itu, kita perlu berkolaborasi untuk sama-sama mendorong growth di sector Pariwisata,” jelas Djauhari Oratmangun.
Dia juga mengapresiasi Menpar Arief Yahya yang terpilih sebagai The Best Minister of Tourism of ASEAN 2018, yang dianugerahkan oleh Philip Kotler Foundation dan MarkPlus, pekan lalu. Dauhari mengucapkan selamat kepada Arief Yahya.
(Abu Sahma Pane)