JAKARTA - Jajaran Kepolisian mendirikan dapur umum untuk para pengungsi korban tsunami Selat Sunda yang menerjang beberapa wilayah Banten dan Lampung pesisir. Saat ini, pihak Kepolisian baru membuka dapur umum untuk para pengungsi di Desa Tembong, Kecamatan Carita, Banten.
"2000 porsi makanan ini diberikan kepada korban bencana tsunami untuk meringankan beban mereka," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal melalui pesan singkatnya, Senin (24/12/2018).
Iqbal menjelaskan ada sebanyak tujuh koki atau pemasak dari kepolisian yang diterjunkan untuk membuat makanan para pengungsi. Menurut Iqbal, para polisi tersebut sudah terbiasa dalam membuat makanan.
Adapun, sambung mantan Wakapolda Jatim tersebut, menu makanan sementara yang diberikan kepada korban yaitu berupa nasi, mie instan dan telor. Bantuan makanan ini bersifat sementara sambil menunggu bantuan makanan lainnya.
"Ada 25 dus mie instan, 300 butir telur, beras setiap harinya," terangnya.

Baca Juga: Begini Kengerian Korban Tsunami Banten saat Menolong Istri dan 2 Anaknya
Selain makanan, Polri juga menyediakan kendaraan yang menyiapkan air minum bersih untuk para pengungsi konsumsi. Selain menyiapkan bantuan makanan, Polri juga masih melakukan proses evakuasi korban.
"Proses evakuasi masih terus dilakukan. Yang terpenting saat ini menyelamatkan korban terlebih dahulu," katanya.
Penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda. Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, dan perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.
(Edi Hidayat)