Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 TNI Bekuk Penipu Mencatut Nama Wali Kota, Aksinya Berlangsung Dramatis

3 TNI Bekuk Penipu Mencatut Nama Wali Kota, Aksinya Berlangsung Dramatis
TNI menangkap penipu yang mencatut nama wali kota Medan (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Pelaku penipuan perekrutan sebagai tenaga honorer di salah satu dinas jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan ditangkap tiga prajurit anggota Kodim 0201/BS di sebuah warung internet (Warnet). Penipu itu ditangkap karena mencatut nama Wali Kota Medan Drs Dzulmi Eldin.

Demikian disampaikan Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga, dalam keterangan tertulisnya, Medan, Selasa (15/1/2019)

Dijelaskan Kapendam I/BB, pelaku penipuan berinisial TA (36) ditangkap di Warnet Jalan Yos Sudarso Medan Selasa siang oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0201/BS.

“Sekitar pukul 11.00 WIB, TA warga Lingkungan VII Glugur Kota Kecamatan Medan Barat ditangkap ketiga Babinsa Kodim Kota di Warnet Jalan Yos Sudarso. Dia diamankan karena laporan warga masyarakat yang resah dengan aksi penipuannya yang mencatut nama Wali Kota Medan,” ujar Roy Hansen.

(Baca Juga: Pihak Pelapor Nilai Ada Kejanggalan di Balik Penghentian Perkara Bos Gula)

penangkapan penipu

Ketiga Babinsa Kodim 0201/BS yang menangkap pelaku adalah Serma Sumarna, Serka Irmansysah dan Serda Yulius Pasenggong. Tindakan yang dilakukan para Babinsa semata-mata membantu masyarakat dan kepolisian agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri oleh warga.

“Tindakan ini, bersifat sementara dan untuk mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri oleh warga yang merasa dirugikan oleh pelaku. Untuk selanjutnya, langsung kita serahkan kepada pihak yang berwenang, yaitu kepolisian,” tegas Roy Hansen.

Roy Hansen menambahkan, apa yang dilakukan ketiga Babinsa tersebut telah dilaporkan oleh Dandim 0201/Kota Medan Kolonel Inf Yuda Rismansyah kepada Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah.

“Panglima memberikan apresiasi kepada ketiga Babinsa Koramil 01/Medan Barat atas tindakan yang dilakukan mereka. Beliau berharap, hal tersebut bisa menjadi contoh teladan bagi prajurit yang lain dalam membantu kesulitan yang dialami masyarakat,” kata lulusan Akmil 1997 ini.

(Baca Juga: 2 Pria Tipu 115 Nasabah Pakai Situs Palsu BRI, Kerugian Rp1,5 Miliar)

Sementara itu, di tempat terpisah, Babinsa Serma Sumarna yang turut mengamankan pelaku mengatakan, dirinya mendapatkan laporan tentang aksi penipuan yang dilakukan pelaku dari warga.

"Berdasarkan laporan warga yang kita terima, modus pelaku melakukan penipuan dengan menjanjikan calon korban diterima sebagai honorer di salah satu dinas di jajaran Pemko Medan. Dan untuk meyakinkan calon korbannya, pelaku kerap mengatakan kenal dekat dengan Wali Kota, termasuk sejumlah kepala dinas di jajaran Pemko Medan," terang Sumarna.

Tak hanya itu, lanjut Serma Sumarna, dari laporan warga, pelaku juga dikatakan bisa mengurus kelengkapan administrasi kependudukan, seperti e-KTP, akta lahir, dan surat-surat penting lainnya.

“Untuk jasa pengurusan memasukan tenaga honorer di dinas-dinas Pemko Medan, pelaku memasang tarif dari 1,8 juta rupiah hingga puluhan juta rupiah. Sedangkan tarif pengurusan administrasi kependudukan, pelaku membanderol jasanya dikisaran angka ratusan ribu rupiah,” ujar Sumarna.

Sumarna menambahkan, proses pengamanan terhadap pelaku dugaan penipuan ini sempat berlangsung dramatis. Karena saat hendak diamankan, pelaku meronta-ronta sambil memeluk badan anaknya yang masih berseragam SD.

"Pelaku melakukan hal itu, selain untuk mengundang perhatian orang ramai, juga menolak untuk dibawa ke Kantor Polisi, guna mempertanggung jawabkan dugaan sejumlah kasus penipuan yang dituduhkan kepadanya," terang Sumarna.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, bersama dua rekannya sesama Babinsa, dirinya langsung menghubungi personel Polsek Medan Barat. "Tak berselang lama, petugas Polisi datang dan langsung memboyong pelaku ke markas untuk menjalani proses selanjutnya," tandasnya.

Fakta-fakta yang disampaikan Sumarna dibenarkan salah seorang korban yang juga tetangga pelaku, Lisa. Menurutnya, keluarganya pun telah menjadi korban penipuan TA yang menjanjikan bisa memasukan menjadi honorer di salah satu dinas dengan imbalan Rp1,8 juta.

“Besar kemungkinan tidak hanya keluarga saya saja yang telah menjadi korban penipuan pelaku. Saya yakin sudah banyak yang ditipunya untuk menjadi honorer. Dalihnya kenal dekat Pak Wali dan sejumlah kepala dinas," pungkas ibu rumah tangga ini.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement