BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp1,15 Miliar untuk Korban Banjir Sulsel
MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan dana siap pakai Rp1,15 miliar dan paket senilai Rp828 juta untuk korban banjir di Sulawesi Selatan.
Bantuan diterima oleh Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah (NA) di Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Kamis (24/1/2019) mengutip Antaranews.
Bantuan yang diberikan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dana siap pakai itu untuk operasional tanggap darurat bencana banjir dan longsor untuk BPBD Provinsi Sulsel, BPBD Kabupaten Gowa, BPBD Kabupaten Jeneponto, BPBD Maros dan BPBD Makassar tahun 2019.
"Kemarin kita kewalahan karena ada jembatan terputus," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah usai menerima bantuan tersebut.
Infografis dampak banjir dan longsor yang melanda 10 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan per 24/1/2019. Penanganan darurat masih dilakukan. Luasnya wilayah yang terdampak dan cuaca hujan menyebabkan kendala dalam penanganan di lapangan. pic.twitter.com/ul1Nl3pu15
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 24 Januari 2019
BNPB juga memberikan bantuan paket logistik BNPB Bencana Banjir Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 berupa, tenda gulung 250 lembar, sandang 425 paket, selimut 560 lembar, paket perlengkapan keluarga 100 paket.
Selanjutnya perlengkapan bayi 202 paket, matras 240 lembar, kantong mayat 30 lembar, karung pasir 300 lembar, makanan siap saji 540 paket, lauk pauk 714 paket, makanan tambahan gizi 690 paket.
Sebagian banjir mulai surut. Dampak banjir, longsor dan puting beliung di Sulsel per 24/1/2019: 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 luka-luka, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak, 2.694 rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam, 9 jembatan rusak. pic.twitter.com/RZY3etSplT
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 24 Januari 2019
Adapun total bantuan logistik bagi korban banjir Sulsel itu senilai Rp828 juta.
Pada kesempatan tersebut, Nurdin menyampaikan kondisi yang ada.
Termasuk level air sudah menurun, masalah pendangkalan serta masalah tambang galian pasir.
Serta kondisi yang dialami petugas di lapangan juga ikut disampaikan.
(Rachmat Fahzry)
