Ketua Formasi, Ahmad Najib, menuturkan, dampak utama yang dirasakan warga adalah bau yang begitu menyengat. Bahkan tak sedikit penghuni di dekat TPA Cipeucang memilih berpindah rumah. Sialnya lagi, kondisi demikian berdampak pula pada harga jual rumah yang merosot tajam di sekitarnya.
"Ada yang sampai jual rumah, pindah ke wilayah yang lebih jauh dari Cipeucang. Harga jual rumah jadi murah, karena orang berpikir ulang tinggal di sekitar itu," terangnya saat ditemui di Jalan Roda Hias, Serpong, Tangsel, Kamis (28/2/2019).
Selain itu, diungkapkan Najib, efek bau TPA Cipeucang juga berdampak pada tingkat kesehatan warga sekitar. Dikatakannya, pada awal tahun 2018 lalu pernah digelar audiensi dengan DPRD Tangsel terkait adanya sejumlah anak-anak yang menderita penyakit kulit.
"Waktu kita audiensi dengan DPRD itu kita bawa anak yang terkena penyakit yang diindikasikan kuat karena polusi sampah. Yang kita bawa ada tiga anak. Di wilayah Kapling RT02 RW04. Tapi ya enggak ada tindak lanjutnya," ucapnya.
Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Pemerintah Tekankan Penanganan Sampah Plastik

Berdasarkan dampak buruk tersebut, Formasi meyakini ada indikasi pengelolaan TPA yang tak sesuai ketentuan. Pemkot Tangsel selalu mengklaim jika TPA Cipeucang menggunakan sistem Sanitary Landfill, padahal berdasarkan pengamatan Formasi, sistem pengelolaannya masih menggunakan Open Dumping, cara yang telah lama dilarang oelh Undang-Undang (UU).
Untuk diketahui, Sanitary landfill merupakan sistem penimbunan, jika sampah yang dibuang setebal 30 centimeter, maka sampah tersebut harus ditimbun tanah dengan ketebalan yang sama. Sistem ini dapat meminimalisasi bau, dan membuat gas methan serta lindi (air sampah) dapat dikelola dengan baik.
Hal itu berbeda dengan Open Dumping, yang hanya menumpuk timbunan sampah secara terbuka di suatu area. Kini praktik itu telah dilarang, karena terbukti berdampak negatif terhadap lingkungan, dari mulai bau menyengat hingga melahirkan sumber penyakit.
"Analisis kita, TPA ini pengelolaannya buruk, tak ada transparansi. Yang kita dengar waktu awal-awal, menggunakan sistem sanitary landfield, hari ini kan faktanya open dumping. Ini bukan rahasia lagi," katanya lagi.