Buat Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, mengatakan kehadiran sape dalam setiap event crossborder adalah bentuk komitmen Kemenpar. Terutama untuk memajukan sektor budaya daerah.
“Kalimantan sangat kaya akan budaya. Banyak yang bisa gali dari sana. Dan kita berkomitmen untuk turut mengangkat potensi budaya daerah. Makanya dalam setiap event crossborder, kita juga mengenalkan seni dan budaya Kalimantan. Termasuk sape yang merupakan alat musik tradisional Kalimantan,” paparnya.
Saat Festival Crossborder di Entikong akhir pekan kemarin, Sape turut ditampilkan. Sape dibawakan grup musik etnik Gong Khatulistiwa.
“Di Entikong, Sape tampil dengan alat musik modern seperti gitar, bass dan drum. Juga dikolaborasikan dengan puisi. Hasilnya, sangat indah sekali. Alunan sapenya juga terdengar jelas. Ini menjadi daya tarik lain dari Festival Crossborder Entikong,” jelas Rizki.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata, Adella Raung, mengatakan festival crossborder adalah wadah buat mengangat semua potensi daerah, khususnya di area perbatasan.