Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga masih kekurangan tenaga kesehatan. Hal ini menjadi tugas besar bagi siapa pun yang akan terpilih pada Pemilu 2019 nantinya.
Dirinya menambahkan, pengendalian terhadap laju tembakau yang dilakukan pemerintah masih dinilai lemah. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah perokok yang tidak sejalan dengan rencana pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 yang difokuskan pada empat program prioritas.
Baca juga: Sambangi Takengon, TKN Bertemu Ayah Angkat Jokowi
Keempat program itu adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), pengendalian penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak menular.
"Dengan meningkatnya jumlah perokok maka jumlah penyakit yang disebabkan rokok itu pun meningkat luar biasa," tukasnya.
(Fakhri Rezy)