JAKARTA - Istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) di Sibolga, Sumatera Utara nekat meledakkan diri saat polisi mencoba menangkapnya pada Rabu dini hari tadi. Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, berdasarkan keterangan AH, sang istri memang punya pemahaman lebih keras alias militan, sehingga nekat melakukan aksi bom bunuh diri.
"Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik densus, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri. Lebih militan istrinya. Makanya setelah dilakukan negosiasi dan imbauan selama hampir 10 jam, istrinya nekat melakukan suicide bombernya itu," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Ia menjelaskan, petugas sudah berupaya maksimal melakukan negosiasi hampir 10 jam. Salah satunya dengan meyakinkan istri AH untuk tidak melakukan peledakan diri yang justru akan membahayakan nyawa diri dan sang anaknya sendiri. Negosiasi itu turut melibatkan tokoh masyarakat, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto, bersama Bupati, Kapolres dan Dandim setempat.

"Padahal kita sudah meyakinkan di situ ada anak kecil, kasihan, terus kami coba imbau, dengan tokoh masyarakat juga diimbau terus," ujarnya.
Namun apa mau dikata, upaya negosiasi dengan yang bersangkutan menemui jalan buntu. Alhasil, sekitar menjelang pukul 02.00 WIB terjadilah ledakan itu. "Dari jam 01.20 sampai jam 01.40 terdengar suara ledakan. Kami belum mendekat ke TKP karena khawatir,” tuturnya.
Selain itu, jenderal bintang satu ini mengatakan bahwa istri AH diduga telah terpapar paham radikal ISIS lebih kuat daripada Abu Hamzah.
"Ya, termasuk si Abu Hamzah itu sempat menyampaikan imbauan kepada istrinya. Tapi Abu Hamzah menyampaikan kepada petugas istrinya lebih kuat terpapar paham ISIS dibanding Abu Hamzah sendiri," kata Dedi menandaskan.
(Rizka Diputra)