“Bagaimana mau milih jika kenal saja tidak. Makanya kita sangat senang. Nanti saat Pemilu akan saya ingat namanya, karena tadi juga dikasih stiker kertas yang berisi gambar dan nama. Karena ini yang saya kenal, maka besok ya milih ini (Syafril Nasution),” tambahnya bersemangat.
Dalam blusukan itu, Syafril Nasution yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo menyempatkan untuk berbelanja sejumlah kebutuhan rumah tangga. Buah mentimun dan tas anyaman dari plastic menjadi pilihan untuk dibawa pulang.
“Hari ini pertama kampanye terbuka kami memilih untuk masuk ke pasar-pasar khususnya pasar di Bancak ini. Kita masuk karena beberapa waktu lalu pasar ini baru saja terbakar, jadi kita melihat apa saja keluhan pedagang yang berjualan di sini,” kata Syafril.
Pasar tradisional dinilai perlu mendapat perhatian khusus, karena selain menawarkan harga yang lebih murah juga sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Keberadaan pasar tradisional juga mudah dijangkau oleh masyarakat karena biasanya terletak di pusat keramaian dekat permukiman warga.
“Umumnya kalau mengenai harga bahan-bahan pokok bisa dikatakan stabil, namun pada waktu tertentu memang masyarakat daya belinya sedikit menurun. Ini mungkin hanya pada saat tertentu saja,” tutur dia.