"Tidak ada alasan untuk menyerang secara fisik siapa pun", katanya, seraya menambahkan bahwa ia dapat "memahami mengapa beberapa orang bereaksi menentang tindakannya".
Meski mengakui keputusannya untuk memecahkan telur di bagian belakang kepala Senator asal Queensland itu bukan hal yang benar untuk dilakukan. Remaja itu kemudian mengapresiasi tindakannya, seraya menunjuk pada penggalangan dana online yang awalnya dimulai untuk membayarkan biaya proses hukumnya yang kini telah mengumpulkan lebih dari USD75.000 atau setara Rp754 juta.
"Telur ini telah menyatukan orang-orang dan uang yang telah dikumpulkan, puluhan ribu dolar telah dikumpulkan untuk para korban itu," kata dia.
"Itu akan membantu orang-orang yang terkena dampak tragedi di Christchurch, setiap sennya," sambungnya
Baca Juga: Aksi Lempar Telur ke Politisi Sudah Lama Jadi Tradisi di Australia