Sementara itu, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menambahkan, penolakan terhadap intoleransi dan radikalisme menjadi kewajiban negara dan rakyat.
"Saya berharap, agenda diskusi seperti ini bisa menjadi titik awal melawan upaya penggagalan pemilu, provokasi atau deligitimasi KPU," ujarnya.
Terkait pernyataan Amin Rais, seharusnya tidak memprovokasi rakyat. Namun, mestinya mengajak untuk bisa saling menghormati konstitusi, menghormati kegembiraan politik, menghormati aspirasi rakyat.
Janganlah memprovokasi yang bisa mengarah pada ancaman disintegrasi. Sebab, pendekatan politik intoleran dan radikalisme yang terus menerus digulirkan kubu oposisi adalah kejahatan politik yang harus dihentikan.