 
                Saya mengajak tetanggaku mampir ke rumah sembari menyuguhkan kopi pagi dan mulai aku menjelaskan pilihanku dengan argumen-argumen logis, fakta dan harapan saya kedepan terutama soal penyelesaian pelanggaran HAM berat yang berlarut-larut.
Akhirnya kami saling memahami dan saling memaklumi pilihan yang berbeda dalam pesta bersama. Biarkan kami mengakhiri pesta demokrasi ini dengan tetap bergembira ria walau beda dalam pilihan, karena semua pesta pasti akan berakhir dan cara mengakhirinya dengan bergandengan tangan, saling lempar senyum dalam ikatan bhineka tunggal ika. Sebuah lagu Europe “The Final Countdown” mengingatkaku dalam liriknya, Will things ever be the same again ?. Entahlah, Wallahu A’lam Bissawab.
Oleh: Syamsuddin Radjab, (Direktur Eksekutif Jenggala Center dan Dosen HTN UIN Alauddin, Makassar)
(Ahmad Luthfi)