Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

15 Orang Tewas saat Polisi Gerebek Persembunyian Terduga Pelaku Penyerangan di Sri Lanka

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 28 April 2019 |15:45 WIB
15 Orang Tewas saat Polisi Gerebek Persembunyian Terduga Pelaku Penyerangan di Sri Lanka
Seorang perempuan warga Kolombo terlihat menangis, Minggu (28/4/2019), tidak jauh dari Gereja St Anthony yang menjadi target serangan bom. (Jewel Samad/AFP/Getty Images)
A
A
A

Sri Lanka telah menerapkan siaga keamanan sejak terjadinya rentetan serangan bom pada hari Minggu lalu, yang juga melukai lebih dari 500 orang.

Pengeboman tersebut menargetkan sejumlah gereja yang dipenuhi para jemaatnya dalam perayaan Paskah, serta hotel-hotel terkenal di kalangan wisatawan.

Pemerintah Sri Lanka menyalahkan kelompok Islam ekstrem lokal, National Tawheed Jamath, atas serangan itu, walaupun kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS juga mengklaim pihaknya berperan dalam serangan itu.

Gereja St Anthony di Kolombo yang menjadi taregt serangan oleh para pelaku. (Getty Images)

Presiden Maithripala Sirisena telah melarang keberadaan organisasi ekstremis itu di bawah undang-undang darurat yang baru. Larangan ini juga berlaku buat kelompok militan Jamathei Millathu - yang anggotanya juga diduga terlibat.

Pasukan keamanan Sri Lanka telah melakukan penggerebekan di sejumlah tempat sejak serangan itu, tetapi para pejabat mengatakan ada puluhan simpatisan ISIS yang masih buron di negara itu.

Polisi mengatakan penggerebekan itu mengikuti petunjuk tentang kemungkinan lokasi para terduga pelaku di kota Ampara Sainthamaruthu yang warganya mayoritas Muslim, di dekat Batticaloa.

Daerah itu tidak jauh dari kota kelahiran Zahran Hashim, salah-seorang terduga pelaku yang dilaporkan telah tewas dalam salah satu pengeboman pada hari Minggu.

Para biarawati dan anggota masyarakat lainnya di Kota Siliguri, India, Jumat (26/4), menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas atas para korban serangan bom di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka

Dalam penggerebekan lain di kota yang sama, aparat menemukan bendera ISIS, 150 bahan peledak, ribuan lempengan baja dan kamera drone, kata juru bicara militer.

Menurut laporan media lokal, ada 10 orang yang sudah ditangkap pada Jumat lalu, sehingga jumlah total yang ditahan sejak hari Minggu menjadi 80 orang.

Baca Juga : Uskup Agung Kolombo Merasa "Dikhianati": Gereja Katolik di Sri Lanka Batalkan Semua Misa Minggu

Presiden Sirisena mengatakan kepada wartawan bahwa aparat intelijen Sri Lanka meyakini sekitar 130 tersangka yang terkait ISIS masih berada di negara itu dan polisi sedang memburu 70 orang yang masih buron.


Baca Juga : Warga Sri Lanka Cemas, Pasukan Keamanan Buru Tersangka

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement