Dalam hal pelayanan perijinan, Pemerintah telah me-launching aplikasi Online System Submission (OSS) yang akan terhubung dengan aplikasi perijinan dimasing-masing Kementerian/Direktorat/Dinas Teknis sesuai jenis perijinan yang diterbitkan. Dirjen Budi menambahkan, "Untuk perijinan bidang angkutan jalan akan terhubung dengan SPIONAM (Sistem Perijinan Online Angkutan dan Multimoda) yang telah dbuka pada Bulan Maret 2018 oleh Bapak Menteri Perhubungan dan diharapkan proses perijinan menjadi lebih singkat, transparan dan akuntable karena akan diharmonisasikan dengan persyaratan rekomendasi dari instansi lain secara terpadu."
Dari sisi peluang usaha, saat ini pelayanan bidang transportasi darat memiliki beberapa peluang emas yang perlu diraih, seiring dengan telah terbangunnya infrastruktur jalan tol trans jawa dan beberapa segmen di pulau Sumatera. Disamping itu dengan sulitnya dan tingginya harga tiket penerbangan domestik saat ini akan terjadi perubahan pola pergerakan angkutan orang ke angkutan jalan, karena harga terjangkau dan perjalanan bisa lebih singkat. Dalam waktu dekat pemerintah akan segera membuka trayek AKAP Tol Transjawa dari Jakarta ke Surabaya. "Pengusaha bus harus menangkap peluang tersebut, dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat, sehingga animo masyarakat untuk naik bus juga tinggi," kata Dirjen Budi.
Kegiatan Semiloka Angkutan Jalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha tentang kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan dan pengusahaan angkutan jalan, serta untuk mendapatkan saran dan masukan dari para pelaku usaha sebagai bagian (mitra) pemerintah dalam merumuskan kebijakan.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Angkutan Jalan, Ahmad Yani; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DIY, Sigit Sapto Raharjo; Wakil Ketua Aptrindo, Kyatmaja Lookman; perwakilan Organda, serta sejumlah pengusaha angkutan barang dan angkutan penumpang.
(Abu Sahma Pane)