TANGSEL - Pekerjaan mulia para guru ngaji terkadang luput dari perhatian kita semua. Mereka rela menyita waktu demi mendidik ilmu dasar agama, kepada murid-muridnya. Dengan harapan kelak, ilmu tersebut dapat menjadi pondasi kuat yang menuntunnya kepada jalan kebaikan bagi diri pribadi, keluarga, agama dan bangsa.
Dibalik semua itu, sebenarnya apa yang dibaktikan oleh guru-guru ngaji turut membantu pula pekerjaan pemerintah. Di mana terbangun suatu upaya, bahwa segenap masyarakat harus pula mendapatkan pendidikan dasar agama, mendampingi pendidikan umum.
Meskipun diketahui, para guru ngaji itu bekerja tanpa pamrih, tanpa gaji maupun honor. Kebanyakan mereka hanya menerima infaq dari peserta didik, itu pun digunakan untuk keperluan pokok belajar-mengajar seperti membayar tagihan listrik, alat tulis, bahkan hingga keperluan lainnya.
Okezone berusaha menemui salah satu pengurus guru-guru ngaji di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yakni dari Forum Guru Taman Pendidikan Al-quran (FG-TPQ) tingkat Kecamatan Pamulang. Di sana diperoleh ungkapan yang cukup memprihatinkan, tentang kondisi belajar-mengajar yang berlangsung sejak belasan tahun lalu itu.